Beberapa hari yang lalu, KOMINFO alias Komenterian Komunikasi dan Informatika berulah berniat untuk memblokir Tumblr, salah satu platform blogging yang ada di Internet. Alasannya? Karena di Tumblr banyak konten pornografinya. Tapi kemudian katanya niat ini dibatalkan ...
OK! Tujuan memfilter konten pornografi itu bagus dan memang layak didukung, hanya saja kemudian yang sering terlihat dari sepak terkang Kominfo ini adalah kesan asal asalan blokir .. kasarnya sih keputusan yang diambil tanpa ilmu alias asal njeplak . Bwheeekks!
Tumblr sendiri adalah sebuah platform blogging sama halnya dengan Blogspot, yang namanya konten porno pasti akan selalu ada .. yang kemudian menjadi lucu adalah komentar punggawa Kominfo ini ....
Saya ngakak ketika membaca komentar dari si orang penting ini, aslinya dia ngerti ga sih tentang dunia Komunikasi dan Informatika?
Konten porno bisa didapatkan jika seseorang memang benar benar niat untuk mencarinya. Platform Tumblr misalnya, jika seseorang ingin melihat dan mendapatkan konten porno di Tumblr, maka paling tidak dia harus tahu di mana alamat blog yang memuat konten porno tesebut. Pihak Tumblr tidak pernah merekomendasikan atau menyuguhkan konten porno kepada pengunjung. Selain itu jika dilihat dari segi ranking search engine, blog dengan platform Tumblr tidaklah begitu populer di mesin pencari informasi - Google, sehingga pencarian dari search engine pun akan sulit.
Gaya Blokir Kominfo ini dari dulu terkesan asal asalan, bahkan dicurigai karena pesanan pihak tertentu, masih ingat kasus blokir broker broker Forex asal luar? Itu kan karena broker lokal dengan komisi mencekik asuhan BAPPETI yang korup itu sepi trader ... banyak trader yang memilih trading dengan broker luar
Tentang Tumblr .. lha koq bisa ambil kesimpulan seperti itu? Gini deh saya kasih tahu kepada orang orang Kominfo yang mungkin baca posting ini .... Lihat YouTube! ... Konten video porno berjubel di sana dan amat sangat dengan mudahnya dicari, bahkan kadang terselip sebagai rekomendasi... ITU YOUTUBE DI BLOKIR gih! Kalau bisa segera yaaaaa ......
OK! Tujuan memfilter konten pornografi itu bagus dan memang layak didukung, hanya saja kemudian yang sering terlihat dari sepak terkang Kominfo ini adalah kesan asal asalan blokir .. kasarnya sih keputusan yang diambil tanpa ilmu alias asal njeplak . Bwheeekks!
“Udah pernah lihat nggak video porno? Itu videonya adalah laki-laki dengan perempuan, juga laki-laki dengan laki-laki. Itu apa nggak porno itu? Selayaknya suami istri di sana.”Demikian kata si punggawa ketika ditanya, apa ukuran Kemenkominfo ketika memutuskan sebuah situs layak ditutup, si Punggawa menyebut “Tumblr ditutup (karena) menampilkan video porno” seperti yang dilansir oleh BBC Indonesia
Saya ngakak ketika membaca komentar dari si orang penting ini, aslinya dia ngerti ga sih tentang dunia Komunikasi dan Informatika?
Konten porno bisa didapatkan jika seseorang memang benar benar niat untuk mencarinya. Platform Tumblr misalnya, jika seseorang ingin melihat dan mendapatkan konten porno di Tumblr, maka paling tidak dia harus tahu di mana alamat blog yang memuat konten porno tesebut. Pihak Tumblr tidak pernah merekomendasikan atau menyuguhkan konten porno kepada pengunjung. Selain itu jika dilihat dari segi ranking search engine, blog dengan platform Tumblr tidaklah begitu populer di mesin pencari informasi - Google, sehingga pencarian dari search engine pun akan sulit.
Gaya Blokir Kominfo ini dari dulu terkesan asal asalan, bahkan dicurigai karena pesanan pihak tertentu, masih ingat kasus blokir broker broker Forex asal luar? Itu kan karena broker lokal dengan komisi mencekik asuhan BAPPETI yang korup itu sepi trader ... banyak trader yang memilih trading dengan broker luar
Tentang Tumblr .. lha koq bisa ambil kesimpulan seperti itu? Gini deh saya kasih tahu kepada orang orang Kominfo yang mungkin baca posting ini .... Lihat YouTube! ... Konten video porno berjubel di sana dan amat sangat dengan mudahnya dicari, bahkan kadang terselip sebagai rekomendasi... ITU YOUTUBE DI BLOKIR gih! Kalau bisa segera yaaaaa ......
Blokir Gaya KOMINFO
4/
5
Oleh
ORU